Kisah Hidup Rasulullah SAW

Muhammad saw dilahirkan pada hari Senin bulan Rabi`ul Awal di tahun Gajah. Sebahagian riwayat mengatakan tanggal 2. Ada yang meriwayatkan tanggal 3. Dan yang masyhur mengatakan bahwa Nabi dilahirkan pada tanggal 12.

Hari Senin adalah hari yang diberkati. Telah diriwayatkan oleh Iman Ahmad bahwa ibnu Abbas berkata: Rasulullah saw. Dilahirkan pada hari Senin, mendapat wahyu pada hari Senin, pergi hijrah dari Makkah ke Madinah pada hari Senin, tiba di Madinah hari Senin, mengangkat Hajarul Aswad juga pada hari Senin.

Diriwayatkan bahwa beliau dilahirkan dalam keadaan berkhitan dan terpotong tali pusatnya.

Pada malam kelahirannya, terjadi beberapa keajaiban dan keanehan. Diantaranya tersungkurnya berhala-berhala, munculnya cahaya bersama kelahirannya yang dapat menerangi gedung-gedung dinegeri Syam, juga tergoncangnya singgahsana kerajaan kaisar Persia, dan jatuhnya tembok-tembok istana serta padamnya api yang belum pernah padam sebelumnya selama 1000 tahun, dan danau Sawat menjadi kering.

Kali pertama menyusuinya ialah ibunya Siti Aminah Az-Zuhriyah, kemudian beliau disusui oleh Tsuwaibah Al-Aslamiyah selama beberapa hari. Tsuwaibah adalah bekas sahaya Abu Lahab, lalu dimerdekakannya ketika Tsuwaibah mengabarkan kelahiran Muhammad saw. Maka Allah meringankan siksa atas Abu Lahab dengan sebab kegembiraannya akan kelahiran Nabi itu, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dengan komentar.

Ibnu Mandah telah memasukkan Tsuwaibah dalam kelompok sahabat, tapi para ulama berselisih mengenai hal itu. Pernah Tsuwaibah menemui Rasulullah saw. Setelah mengawini Khadijzah. Kedatangannya disambut oleh Nabi dan Khadijah dengan gembira. Kerana kebesaran jasanya, Rasulullah saw. Selalu mengiriminya pakaian dan hadiah lainnya sesudah hijrah. Beliau tetap menjalin hubungan baik dengan Tsuwaibah dan keluarganya sampai akhir hayatnya.

Nabi juga disusui oleh Halimah binti Abi DzuaibAs-Sa`diyah. Nabi dibawa ke desanya di dekat Thaif tempat bani Sa`ad. Menurut ruwayat yang shahih, beliau tinggal bersamanya selama 4 tahun. Selama mengasuh Nabi, Halimah mendapat rezeki yang banyak

Nabi saw. Dipelihara oleh kakeknya Abdul Mutthalib. Ketika mencapai usia 6 tahun beliau dibawa oleh ibunya dan Ummu Aiman ke Madinah untuk berziarah kepada paman-pamannya dari bani Najjar. Ia tinggal di sana selama sebulan. Dalam perjalanan pulang, ibunya sakit dan akhirnya meninggal. Aminah wafat di desa Abwa`. Setelah itu Ummu Aiman, pengasuhnya, membawanya pulang ke Makkah dan diserahkan kepada kakaknya Abdul Mutthalib. Ada yang mengatakan bahwa ibunya dibawa sesudah itu ke Makkah dan dimakamnya di sana. Riwayat itu diceritakan oleh ibnul Jauzi dalam kitab Al-Wafa`.
Kakaknya wafat, ketika itu Nabi saw berumur 8 tahun. Sejak itu Abu Thalib memeliharanya sesuai wasiat Abdul Mutthalib.

Abu Thalib adalah olrang yang melindunginya dari musuh-musuhnya dan amat sayang kepadanya. Sebelumnya Abu Thalib tergolong orang yang miskin. Berkat pemeliharaannya terhadap Nabi, ia pun menjadi kaya.

Ketika Nabi berusia 12 tahun, beliau keluar bersama pamannya, Abu Thalib, menuju Syam, tetapi pamannya mengembalikannya kerana kuatir terhadaporang Yahudi setelah diperingatkan oleh rahib Buhaira.

Kemudian Rasulullah saw keluar untuk kedua kalinya menuju Syam bersama Maisaroh, sahaya Khadijah dalam suatu urusan dagang.

Sebelum menjadi Nabi, beliau selalu melaksanakan ajaran agama. Muhammad membenci berhala dan tidak menyukai hal-hal yang haram. Sebelum diutus menjadi Rasul, beliau menggembala kambing. Beliau menrangkan bermaksud: “Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi, melainkan ia pernah menggembala kambing. Ketika ditanya: Apakah engkau juga? Beliau menjawab: Ya. ” (H. R. Bukhari)

Pembedahan dada Nabi saw. Pembedahan dada ini terjadi empat kali. Pertama kali ketika beliau masih kecil di tempat Halimah. Waktu itu beliau berumur 4 tahun menurut riwayat yang sahih. Pembedahan dada Nabi saw yng kedua terjadi ketika beliau berumur 10 tahun. Pembedahan yang ketiga kalinya, adalah ketika Jibril datang membawa wahyu kepada beliau.

Diantara tanda-tanda kenabian beliau saw ialah Khatamun Nubuwwah. Para ulama berbeda pendapat mengenai bentuknya. Yang paling masyhur tanda itu seperti telur burung merpati, yaitu berbentuk gumpalan daging yang menonjol dipunggung sebelah kiri dibahagian atas, memancarkan cahaya, tampak berwibawa dan berbau wangi.

Diantara anak-anak Nabi saw. Ialah Qasim (meninggal dunia dalam usia 2 tahun), Abdullah, Ibrahim (meninggal dunia dalam usia 2 bulan 10 hari), Zainab, ruqayyah, Ummu Kaltsum dan Fatimah.

Diantara isteri-isteri Nabi saw ialah Khadijah binti Khuwailid, Saudah binti Zam`ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar ibnul Khattab r. a., Ummu Habibah binti Abi Sufyan, Ummu Salamah, Hindun binti Umayyah r. a., Zainab binti Jahsyin r. a., Juwairiyah binti Harits, Maimunah binti Harits r. a., Shafiyah binti Huyay bin Akhtab r.. a., Zainab binti Khuzaimah r. a. Mereka ini telah dipastikan sebagai isteri-isteri Rasulullah saw yang hidup dan berumah tangga bersamanya. Kuburan mereka terletak di Baqi, kecuali Siti Khadijah, kuburnya terletak di Al-Hajun, Makkah, dan Siti Maimunah kuburnya terletak di Wadi Sarif sebelum Wadi Fatimah di kekat Makkah.

Penghijrahan Rasulullah saw bermula apabila Rasulullah saw menyuruh sahabat-sahabatnya dan kaum muslimin yang bersamanya di Makkah untuk berhijrah ke Madinah agar bergabung bersama saudara-saudara mereka, kaum Anshar. Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menjadikan bagi kamu berlindung. ” Maka mereka pun keluar berbondong-bondong. Rasulullah saw sementara berdiam di Makkah saambil menunngu izin dari Allah untuk berhijrah.

Rasulullah saw keluar bersama Abu Bakar secara diam-diam ke gua Tsaur. Dan Abu Bakar menyuruh putranya, Abdullah, untuk menyelidiki apa yang diperbincangkan orang-orang di Makkah tentang mereka berdua. Ia menyuruh Amir bin Fuhairah sahanya menggembala kambingnya di waktu siang dan mengistirahatkannya di waktu malam. Putri Abu Bakar, Asma`, sering membawa makanan bagi keduanya. Setelah keduanya masuk di dalam guan itu, tiba-tiba Allah mengirim laba-laba untuk membuat sarang antara guan dan pohon yang terletak di depan gua, maka tertutuplah Rasullah saw bersama Abu Bakar dari pandangan musuh. Allah juga menuruh dua ekor merpati liar untuk membikin sarang di antara sarang laba-laba dan pohon disampingnya.

Diantara para utusan Nabi kepada Raja-raja ialah /amru bin Umayyah Add-Dhamriy, utusan pertama yang dikirim Rasulullah saw kepada Najasyi, raja Habasyah, yang bernama Ashumah, yang artinya “pemberian”. Ia meletakkan surat Rasulullah saw pada kedua matanya dan turun dari singgasananya, lalu duduk di atas tanah kemudian masuk Islam. Ia meninggal di masa hidup beliau saw. Pada tahun 9h. dan Nabi shalat gaib untuknya.

Diantara juru tulis Nabi saw adalah Khalifah yang empat dan Thalhah bin Ubaidillah, Az-Zubair ibnu Awwam, Amir bin Fuhairah, Abdulah bin Arqam, Ubay bin Ka`ab, Tsabit bin Qais bin Syammaas, Khalid bin Said, Handhalah bin Rabi`, zaid bin Tsabit, Mu`awiyah, Syarahbil bin Hasanah, Al-Ala`, ibnul Hadhrami, Khalid ibnul Walid, Mughirah bin Syu`bah, Abdullah bin Rawahah, Hudzafah ibhnul Yaman. Zaid bin Tsabit sebagai juru tulis tetapnya.

Sebahagian dari surat-surat Nabi saw. Ialah surat kepada Heraclius, surat kepda Najasyidan surat kepada Kisra

Juru azan Nabi saw. Ada 4. Dua orang di Madinah, yaitu Bilal bin Rabbah dan Abdullah bin Ummi Maktum Al-Quraisyi, seorang yang buta. Yang bertindak sebagai juru azan Nabi saw. Di Quba` ialah Sa`ad Al-Qarthi sahaya Ammar, dan juru azan Nabi saw di Makkah ialah Abu Mahdzurah Aus Al-Jamhi Al-Makki.

Peperangan yang terjadi pada masa Nabi ada dua macam, yaitu Ghazwat dan Sariyyah. Rasulullah saw mengerjakan haji sekali dari Madinah yaitu haji Wada` dan melakukan umrah 4 kali. Yang pertama pada tahun 6 hijrah di mana beliau bertahallul di Hudaibiyah dan tidak masuk Makkah. Yanf kedua pada tahun 7 hijrah di mana beliau bertemu dengan kaum Quraisy. Yang ketiga pada tahun 8 hijrah di waktu penaklukan Makkah ketika kembali dari Thaif. Yang keempat pada tahun 10 hijnrah bersamaan dengan haji Wada`.

Nabi mempunyai 10 ekor kuda, yaitu As-Sakb, yang ditunganginya pada perang Uhud, , Warnanya hitam putih. Al-Murtajiz yang disaksikan oleh Khuzaimah bin Tsabit sebagai milik Rasulullah saw. Dalam suatu perkara. Al-Lazzaz, yang dihadiahkan kepada Nabi saw oleh Muqauqis. Al-Lahif, yang dihadiahkan kepada Nabi saw oleh Rabi`ah bin Abil Barra`. Ar-Tharab, yang dihadiahkan kepada Nabi saw oleh Farwah Al-Judzami. Al-Wardhu, yang dihadiahkan kepada Nabi saw oleh Tamin Ad-Daariy. Al-Marawih, Sabhah, dan Al-Bahr yang dibeli Nabi saw dari pedagang-pedagang Yaman. Nabi saw menang berlomba di atasnya dan mengusap wajahnya seraya berkata: Engkau ini seperti bahr (laut). Nabi juga mempunyai kuda yang bernama Al-Mandub, An-Najib, Al-Ya`sub dan Sirhan. Beliau juga memiliki` Bahgal’. Nabi memiliki 9 pedang dan 4 tombak. Baju besi Nabi saw berjumlah 7 buah.

Diantara mukjizat Nabi saw ialah pembelahan dada dan memberitahukan keadaan Baitul Maqdis, dan terbelahnya bulan. Pernah sekelompok kaum Quraisy berkomplot untuk membunuhnya, kemudian beliau keluar menemui mereka dan mereka pun tertidur. Beliau menghampiri mereka dan mengambil segenggam tanah, lalu ditaburkannya di atas kepada mereka seraya berkata: “Semoga wajah-wajah mereka menjadi buruk”. Maka setiap orang diantara mereka yang terkenah tanah, ia pun terbunuh pada perang Badar. Pada perang Hunain kaum Quraisy dilempari tanah sehingga mereka pun dikalahkan oleh Allah Ta`ala.

Diantaranya peristiwa yang menimpa Suraqah ketika mengejar Nabi saw. Yang sedang sedang hijrah, lalu kaki-kaki kudanya terbenam di dalam tanah yang keras.

Rasulullah saw pernah mengusap punggung unta betina yang belum digauli oleh unta jantan, sehingga susunya menjadi penuh. Dan kisah kambing Ummu Ma`bad serta doa Nabi saw. bAgi Umar agar Allah memenangkan Islam dengannya. Dan doa Nabi saw. Bagi Ali supaya Allah menghilangkan panas dingin darinya dan meludahi kedua matanya yang sedang sakit sehingga sembuh seketika itu juga dan tidak pernah sakit mata lagi sesudah itu. Dan perinstiwa pengembalian mata Qatadah bin Nu`man sesudah biji matanya keluar dan tergantung di atas pipinya sehingga pulih kembali dan lebih baik keadaannya daripada sebelumnya. Dan doa Nabi saw bagi Abdullah bin Abbas agar Allah mengarunianinya kepandainan dalam menafsirkan Al-Qur`an dan kepandaina dalam ilmu agama. Dan doa Nabi saw. Bagi unta Jabir yang semula selalu kalah, sehingga dapat mengalahkan lainnya. Dan doa Nabi saw bagi Anas sehingga panjang umur dan mempunyai harta dan anak yang banyak. Dan doa Nabi saw untuk kurma Jabir sehigga bisa melunasi hutang-hutangnya dan masih ada kelebihan 13 wasaq.

Rasulullah saw memohon hujan sehingga turun hujan selama seminggu, kemudian memohon agar hujan berhenti dan berhentilah hujan itu. Nabi saw mendoakan kebinasaan Utaibah bin Abi Lahab sehingga ia dimakan singa di Az-Zarqa`, sebuah tempat di Syam.

Batu dan pohon memberi salam kepada Nabi saw pada malam-malam menjelang turunnya wahyu pertama: Assalamu alaika ya Rasulullah. Beliau berkata: “ Sungguh aku mengetahui batu di Makkah yang memberi salam kepadaku sebelum aku diangkat sebagai nabi. ”
Diantaranya pohon kurma yang menyatakan kerinduannya kepada Nabi saw. Dan batu yang bertasbih di telapak tangan beliau, begitu pula makanan. Juga daging kambing pernah memberitahukan adanya racun banyaknya pekerjaan yang dibebankan kepadanya sedng rerumputan yang diberikan kepdanya tidak mencukupinya.

Air memancar dari sela-sela jari Nabi saw hingga orang-orang minum dan berwudhu, sedangkan jumlah mereka kurang lebih 1400 orang.



Dibawakan sebuah tempat berisi air kepada Nabi saw., lalu beliau memasukkan jari-jarinya. Setelah itu Nabi memerintahkan semuanya berwudhu dari situ, padahal jumlah mereka 70 hingga 80 orang.

Pada perang Tabuk kaum muslimin menemukan sebuah sumber air yang tidak bisa diminum sampai puas oleh satu orang padahal orang0orang kahausan. Maka mereka mengeluh kepada Nabi saw. Kemudian beliau mengambil sebatang anak panah dari Kinanah. Lalu menancapkannya sehingga memancar air dan orang-orang minum semuanya, sedangkan jumloah mereka 30, 000 orang.

Sekelompok orang mengeluh kepada Nabi kerana air di tempat mereka terasa asin. Kemudian beliau saw dtang dengan beberapa sahabatnya dan meludahi sumur mereka, sehingga memancar air tawar yang terus mengalir.

Mukjizat Rasululah saw masih banyak dan tidak sempat dimasukkan kesemuanya di dalam kertas kerja ini.

Nabi saw wafat dalam usia 63 tahun pada hari Senin di waktu Dhuha tanggal 12 Rabi`ul Awal, setelah menderita sakit 14 hari dan dimakamkan pada malam Rabu.

Ketika hampir wafat beliau memegang gelas berisi air, lalu beliau memasukkkan tanganya ke dalam gelas itu dan mengusap wajahnya seraya berkata: “Ya Allah, tolonglah aku di waktu menghadapi sekaratul maut. ”

Para sahabatnya tercengan. Umar membantah kematian Nabi saw., sedangkan Usman membisu dan Ali tidak bisa berbuat apa-apa, tiaa yang lebih tabah di antara mereka daripada Al-Abbas dan Abu Bakar.

Para sejarawan berbeda pendapat mengenai dimandikannya, apakah dengan bajunya atau setelah ditanggalkan bajunya. Allah menidurkan mereka, lalu terdengar suarat gaib: “Mandikanlah dia dalam bajunya. ” Kemudian mereka terbangun dan melakukan itu. Yang bertindak memandikannya adalah Ali dan Abbas beserta kedua anaknya Al-Fadhl dan Qatsam serta Usamah dan Syaqran, kedua sahaya Abbas. Hadir pula bersama mereka Aus bin Khauliy dari Anshar.

Ali mengusapnya, namun tidak keluar suatu apa pun dari jasadnya, maka Ali berkata: “ Ya Rasulullah, engkau selalu harum, baik di waktu hidup maupun sesudah mati. ”

Nabi saw dikafani dalam tiga baju putih sahuliyah tanpa qamis maupun surban, tetapi lapisan-lapisan tak berjahit. Kaum muslimin shalat jenazah sendiri-sendiri. Di dasar kuburnya dihamparkan permaidani merah dan dimasukkan jasad beliau di liang lahad serta ditutupi atasnya dengan sembilan batu bata.

Di Madinah ada dua tukang gali kubur bernama Abu Thalhah dan Abu Ubaidah. Para sahabat sepakat bahwa siapa yang datang lebih dulu, dialah yang menggali kubur. Ternyata Abu Thalhah datang lebih dulu, maka dialah yang menggali kubur. Penguburan itu dilakukan di rumah Aisyah dan dikuburkan pula di situ Abu Bakar dan Umar, semoga Allah meridhai mereka.

Rujukan:
Muhammad Alwi Al-Maliki, “ Data-Data Pribadi Rasulullah Dan Peristiwa Kenabian”. : Penerbit: Mutiara Iimu Surabaya.


************************
Abd Aziz bin Harjin
Pensyarah Tamadun Islam
Universiti Teknologi MARA Perlis
02600 Arau, Perlis, MALAYSIA
Tel: 013-400-6206, 011-1070-4212, 04-988-2701
Email: abdazizharjin@perlis.uitm.edu.my
URL: abdazizharjin.blogspot.com